Saat Harus Memilih Antara ATX dan M-ATX
Pernahkah kamu bingung memilih motherboard saat ingin merakit PC? Di toko komputer, pilihan biasanya jatuh pada ATX (Advanced Technology eXtended) atau M-ATX (Micro ATX). Keduanya sama-sama populer, tapi punya karakter berbeda.
Menurut Intel, yang pertama kali memperkenalkan standar ATX pada tahun 1995, perbedaan utama ada pada ukuran fisik, jumlah slot ekspansi, dan fleksibilitas. Namun, dalam praktiknya, pemilihan motherboard sering juga ditentukan oleh kebutuhan pengguna: apakah untuk gaming, editing, server ringan, atau sekadar PC kantoran.
Menurut PenaTekno, salah satu kesalahan umum pemula adalah hanya melihat harga tanpa mempertimbangkan faktor jangka panjang seperti upgrade dan airflow casing. Karena itu, mari kita bedah lebih dalam apa saja perbedaan, kelebihan, dan kekurangan dari ATX vs M-ATX.
Apa Itu Motherboard ATX?
Motherboard ATX berukuran standar 305 × 244 mm dan biasanya menjadi pilihan default untuk PC kelas menengah hingga high-end.
Ciri-ciri utama ATX:
Ukuran lebih besar → lebih banyak ruang untuk slot PCIe.
Mendukung hingga 7 slot ekspansi.
Lebih banyak port SATA, M.2, dan slot RAM (hingga 4 atau 8).
Cocok untuk casing mid-tower atau full-tower.
Menurut Tom’s Hardware, motherboard ATX memberikan fleksibilitas terbaik bagi enthusiast yang ingin memasang multi-GPU, banyak SSD NVMe, atau sistem pendingin custom.
Menurut PenaTekno, ATX sering jadi pilihan terbaik bagi pengguna yang berencana melakukan upgrade jangka panjang, terutama gamer hardcore atau content creator yang membutuhkan stabilitas dan konektivitas tinggi.
Apa Itu Motherboard M-ATX?
Micro-ATX (M-ATX) berukuran lebih kecil, yaitu 244 × 244 mm, dan dirancang sebagai opsi hemat ruang.
Ciri-ciri utama M-ATX:
Slot ekspansi terbatas, biasanya 4 saja.
Jumlah port dan konektivitas lebih sedikit dibanding ATX.
Cocok untuk casing micro-tower atau mid-tower.
Harga biasanya lebih murah daripada ATX.
Menurut TechRadar, M-ATX tetap bisa menjadi pilihan bagus bagi gamer mainstream karena sebagian besar GPU modern hanya membutuhkan satu slot PCIe x16.
Menurut PenaTekno, M-ATX adalah sweet spot bagi pengguna yang ingin performa tinggi dengan budget lebih terkontrol, tanpa harus memenuhi meja kerja dengan casing besar.
Tabel Perbandingan ATX vs M-ATX
Aspek | ATX | M-ATX |
---|---|---|
Ukuran | 305 × 244 mm | 244 × 244 mm |
Slot Ekspansi | Hingga 7 | Hingga 4 |
Slot RAM | 4–8 | 2–4 |
Port & Konektivitas | Lebih lengkap | Lebih terbatas |
Kompatibilitas Casing | Mid/Full Tower | Micro/Mid Tower |
Harga | Lebih mahal | Lebih murah |
Target Pengguna | Enthusiast, gamer high-end, workstation | Gamer mainstream, PC kantoran, budget builder |
Kelebihan dan Kekurangan ATX
Kelebihan ATX
Fleksibilitas upgrade lebih luas.
Cocok untuk sistem high-performance.
Lebih banyak slot RAM dan M.2.
Sistem pendinginan lebih baik karena ruang lebih lega.
Kekurangan ATX
Harga motherboard dan casing lebih mahal.
Membutuhkan ruang lebih besar.
Tidak ideal untuk PC ringkas.
Menurut AnandTech, ATX masih menjadi standar industri karena menawarkan stabilitas dan kelengkapan fitur, terutama untuk server kecil dan workstation profesional.
BACA JUGA : 4 Elemen Komponen Utama Yang Ada Pada Setiap Komputer
Kelebihan dan Kekurangan M-ATX
Kelebihan M-ATX
Lebih murah dibanding ATX.
Hemat ruang, cocok untuk casing kecil.
Performa tetap mumpuni untuk gaming modern.
Kekurangan M-ATX
Slot ekspansi terbatas.
Tidak selalu punya banyak fitur premium.
Airflow bisa lebih terbatas pada casing kecil.
Menurut PC Gamer, mayoritas gamer tidak benar-benar membutuhkan lebih dari satu slot GPU, sehingga M-ATX sudah cukup untuk 90% pengguna.
Pilih Mana: ATX atau M-ATX?
Pilih ATX jika:
Kamu ingin membangun PC gaming high-end.
Membutuhkan banyak slot RAM dan penyimpanan.
Berencana melakukan overclocking serius.
Ingin upgrade jangka panjang.
Pilih M-ATX jika:
Budget terbatas tapi tetap ingin performa bagus.
Lebih suka casing kecil & ringkas.
Tidak butuh banyak slot tambahan.
Fokus pada single GPU build.
Menurut PenaTekno, pilihan terbaik sering kali bukan soal “lebih besar lebih baik”, melainkan menyesuaikan kebutuhan pribadi. Banyak pengguna justru lebih puas dengan M-ATX karena lebih praktis, mudah dirakit, dan biaya terkontrol.
Tren Pasar Motherboard di Indonesia
Pada tahun 2024, menurut data IDC Asia-Pacific, penjualan PC rakitan di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan 12%, dengan mayoritas pembeli memilih motherboard kelas menengah seperti M-ATX.
Di Indonesia sendiri, toko komputer besar seperti Enterkomputer (Jakarta), Rakitan.com (Bandung), dan Jogja Computer (Yogyakarta) melaporkan bahwa motherboard M-ATX lebih cepat habis stok dibanding ATX karena harganya lebih ramah di kantong mahasiswa dan gamer casual.
FAQ seputar ATX vs M-ATX
1. Apakah performa ATX lebih tinggi dari M-ATX?
Tidak selalu. Performanya lebih ditentukan oleh chipset dan komponen lain, bukan ukuran motherboard.
2. Apakah M-ATX cocok untuk gaming?
Ya, sebagian besar game modern hanya butuh 1 GPU, sehingga M-ATX cukup untuk gaming mainstream.
3. Apakah ATX lebih awet dari M-ATX?
Tidak. Keduanya bisa sama awet tergantung kualitas merek dan pemakaian.
4. Apakah motherboard ATX bisa dipasang di casing M-ATX?
Tidak. ATX hanya bisa dipasang di casing mid/full tower.
5. Motherboard mana yang lebih murah?
Umumnya M-ATX lebih murah dibanding ATX dengan chipset yang sama.
6. Apakah ada motherboard high-end versi M-ATX?
Ya, beberapa merek seperti ASUS ROG dan MSI Gaming merilis M-ATX dengan fitur premium.
7. Mana yang lebih mudah di-upgrade?
ATX lebih fleksibel untuk upgrade karena punya lebih banyak slot dan konektivitas.
Kesimpulan: Beda ATX dan M-ATX, Sesuaikan dengan Kebutuhan
Perbedaan ATX dan M-ATX tidak hanya soal ukuran, tapi juga fleksibilitas, harga, dan kebutuhan pengguna. ATX unggul untuk enthusiast dan content creator, sementara M-ATX cocok untuk gamer casual dan budget builder.
Menurut PenaTekno, tidak ada jawaban mutlak siapa yang lebih baik. Kuncinya adalah menyesuaikan motherboard dengan rencana penggunaan PC jangka panjang.
👉 Jadi, sebelum membeli, tanyakan pada diri sendiri: Apakah aku butuh PC powerful untuk editing dan gaming ekstrem, atau cukup yang simpel tapi tetap kencang untuk sehari-hari?
Referensi
Intel Corporation. ATX Specification.
Tom’s Hardware. “Best Motherboards 2024”.
PC Gamer. “Is Micro-ATX Still Worth It in 2024?”
IDC Asia-Pacific, Market Research Report 2024.
TechRadar. “ATX vs Micro-ATX: Which Should You Choose?”.